Selasa, 04 Desember 2012

ABDUL RAYHAN AL-BIRUNI


Salah seorang ilmuan muslim terbesar dari Turkmenistan adalah Abdul Rayhan Al-Biruni. Al-Biruni artinya “asing” nama itu diberikan kepadanya karena ia lahir dan berdiam di pinggiran kota Khawarizmi, Turkmenistan. Wilayah itu dikhususkan menjadi pemukiman bagi orang-orang asing. Untuk menimba ilmu, Al-Biruni berpetualang dari kota Jurjan, Kurkanj (utara Khawarizmi) daerah utama Iran, Ghazna (selatan Kabul, Afghanistan) hingga ke India. Ia banyak menimba ilmu dari Abdus Samad bin Assamad, guru pertamanya. Dibidang ilmu kedokteran ia belajar kepada Abu Sahl Al-Masihi, seorang ulama dan filosof islam. Sementara dibidang ilmu perbintangan dan matematika, ia berguru kepada Abu Al-Wafa’ Al-Buzayan (328 H/940 M). Seorang ahli matematika yang mengembangkan Trigonometri, al-Biruni  mewariskan ratusan karya ilmiah, misalnya al-Asrar al-Baqiyah an al-Qurun al-Khaliyah (tentang rahasia abad silam) dan Maqolid Ilm al-Hay’ah (tentang ilmu nujum/perbintangan). Pada usia 75 tahun a-Biruni wafat di Ghazna, 3 Rajab 448 / 13 Desember 1048.

Al-Biruni mencurahkan seluruh waktunya untuk mencari ilmu hingga tampaknya mengabaikan kesejahteraan hidupnya. Kegemarannya adalah membaca dan menulis. Untuk mendalami ilmu dari berbagai Negara ia pun mempelajari dan menguasainya dengan sempurna berbagai bahasa asing, antara lain bahasa Arab, Persia, Sansekerta, Yunani dan Ibrani. Adapun bahasa ibunya adalah bahasa Khawarizmi.

Disamping ilmu kedokteran dan pengetahuan alam, beliau juga menguasai ilmu filsafat, beliau banyak dipengaruhi pemikiran al-Farabi, al-Kindi dan al-Mas’udi (w 956). Al-Biruni hidup semasa dengan Ibnu Sina, tetapi beliau sering menentang pendapat Ibnu Sina. Dengan filosof Aristoteles, al-Biruni menunjukan ketergantungannya.

Al-Biruni menaruh perhatian besar tentang Astronomi, khususnya gerakan bumi mengitari matahari, ia menulis buku tentang ilmu perbintangan islam al-Qonun al-Mas’udi (ketentuan al-Mas’ud) yang dipersembahkan kepada Sultan Mas’ud bin Mahmud (penguasa Gaznawi yang memerintah 1030-1040). Buku ini dipandang sebagai karya paling lengkap dalam astronomi islam dan dijadikan buku pegangan astronomi islam selama berabad-abad.

Pada 407 H/1017 M al-Biruni menyusun Kitab al-Hind. Buku ini berisi kajian tentang agama Hindu, ilmu pengetahuan dan adat istiadat India. Orang menganggap bahwa karya al-Biruni ini merupakan buku terbaik tentang India pada abad pertengahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar