Selasa, 04 Desember 2012

NGOMONG


Keyakinan membutuhkan statement, membutuhkan pernyataan. Karena itu syahadat menjadi rukun Islam yang pertama, yang bukan saja harus kita ketahui, tapi terus kita ucapkan setidaknya 17 kali dalam sehari, sehingga kita betul-betul yakin, betapa perjuangan yang paling berharga adalah perjuangan mendapatkan ridho Allah. Kenapa nilai dari sebuah ucapan jauh lebih besar dari pada sebuah perbuatan seperti shalat atau pengorbanan fisik dan rohani pada zakat, puasa dan haji ?? Karena ucapan itu adalah sublimasi dari keyakinan yang sifatnya abstrak. Karena syahadat adalah bentuk-bentuk raga nyata dari sebuah peristiwa ruhani yang amat dalam. Layaknya manusia, tanpa ruh dia adalah mayat, tanpa jasad ia tak akan mampu merekatkan kening ke bumi. Begitu juga dengan ucapan, perkataan tanpa keyakinan ia adalah kebohongan, keyakinan tanpa ucapan menimbulkan tanda tanya.

Pada prakteknya, hal yang sebelumnya hanya terlintas dalam hati jika di ucapkan akan menimbulkan sebuah efek yang sangat besar. Sikap batin pun akhirnya menjelma menjadi prinsip, norma pribadi, keyakinan dan tindakan. Dan efek itu bukan hanya terjadi pada si pendengar, tapi juga si pembicara.
Jadi masalah lidah memang bukan hanya masalah daging. Ibarat kipas angin, kipas angin baru akan bergerak kalau kabel sudah di hubungkan dengan listrik. Arus listrik itu ibarat pikiran dan perasaan kita, hati dan akal kita. Tanpa hait dan akal, tak aka nada kata terucap. Baik buruknya ucapan seseorang juga menggambarkan bagaimana hati dan akalnya. Perhatikan saja bagaimana cara berbicara orang di sekitar kita. Mereka hidup di lingkungan yang sama dengan kita, mungkin memiliki cara berbicara yang berbeda dengan kita.

Tapi ketika sebuah kipas angin terhubung dengan listrik, tidak berarti dia harus berputar secepat-cepatnya. Kita bisa mengatur kecepatan perputarannya, tergantung keperluan kita, juga kondisi orang lain. Jika memang udara tidak terlalu gerah, cukuplah menekan tombol 1 atau 2. Jika udara berangsur sejuk, kita bahkan bisa menekan tombol 0 dan membiarkannya berhenti berputar. Tapi bila udaranya sudah teramat pengap, mungkin memang sudah saatnya kita ngomong apa adanya. Saat itu jangan pernah ragu untuk menekan tombol 3 atau 4...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar